
BOGOR– Keributan di parkiran tempat hiburan malam Lipps Club Bogor, Jalan Sukasari, Kota Bogor pada Sabtu dinihari, 20 Januari 2018, merenggut nyawa seorang mahasiswa bernama Fernando Alan Josua Wowor. Pemuda berusia 26 tahun ini tewas di tempat kejadian perkara (TKP) akibat terkena tembakan di bagian dada. Pelaku penembakan adalah ARS, oknum Anggota Brimob Polri berpangkat Briptu.
Seperti ini kronologis peristiwa penembakan Fernando Alan Josua Wowor kader Partai Gerindra yang disebut-sebut ajudan Prabowo Subianto, menurut cerita kawannya yang ada di tempat kejadian perkara, Rio Endika Putra Pradanakepada Habiburokhman SH, MH, Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra.
- Malam itu jam 02.00 kita mau makan ke Dunkin Donuts.
- Saat perjalanan menuju Dunkin, parkiran pas di samping Dunkin terlihat penuh. Kemudian diarahkan oleh tukang parkir Lips untuk parkir di depan ruko-ruko kebetulan ada kosong satu, kata si tukang parkir.
- Saat mobil belok, baru kepalanya masuk, mobil dihadang oleh satu orang laki-laki muda berkendaraan motor gedhe merek BMW warna abu-abu. Dia mainkan gas motornya seakan sedang acara konvoi. Setelah itu, dia teriak-teriak sambil ngomong, “Motor ini harganya sama dengan mobil itu. Kamu yang mundur atau aku yang mundur?”.
- Teman saya Arif turun memberikan pengertian, sambil menyarakan agar mengambil sebelah kiri mobil, karena jalan lebar. Tiba-tiba dia malah makin naik pitam, teriak-teriak, sambil marah-marah sambil mencabut pistol, dan mengokang senjata yang moncongnya diarahkan ke kaca depan mobil kami.
- Saya pun turun, karena kondisi yang tidak kondusif saya berusaha mendinginkan dan melerai. Tapi bukannya makin dingin, malah semakin menjadi. Kemudian, pistol itu diarahkan ke kepala Arif, saya pegang tangannya saya berusaha kasih pengertian lagi, sambil mengatakan, “Jangan gitu mas.”
- Dia makin marah, moncong pistolnya digetok-getokin ke kepala Arif. Saya yang khawatir, spontan meraih senjata guna menghindari hal berbahaya itu, tetapi bebarengan dengan lepasnya pandangan dia ke saya, dan arief karena dia melihat almarhum turun dari mobil.
- Di situlah kesempatan saya untuk self defend, berusaha merebut pistol dengan bantuan almarhum yang memiting leher pelaku sampai jatuh dari motor gedenya. Baca juga : Benarkah Mahasiswa Korban Penembakan Oknum Brimob Itu Ajudan Prabowo Subianto?
- Mulai lah rusuh, di saat alotnya saya merebut pistol itu. Saat itu warga sekitar ikut mukulin pembawa pistol ini dan suasana udah tidak jelas kacau.
- Tiba-tiba, di saat saya fokus, ada orang tarik muka saya dari belakang sekaligus mencakar pipi saya. Akhirnya lepas lah saya dari usaha merebut pistol tadi dengan spontan saya balik badan.
- Tiba-tiba “DOR” kawan saya Fernando Wowor tumbang. Saya kaget, lalu saya tangkap lagi pistol si pelaku dengan agak memaksa ibu jarinya tekan tombol pelepas magazine. Jatuhlah magazine ke tanah.
- Pistolnya berhasil saya ambil, posisi di situ, si penembak digebukin oleh banyak orang lain, entah siapa, saya tidak peduli.
- Saya pungut magazine itu ternyata, peluru asli. Saya panik dan teriak-teriak minta pertolongan untuk mengangkat almarhum ke mobil dan dibawa ke RS Vania.
- Saya angkat jasad almarhum dengan beberapa rekan kita, kemudian masukkan ke mobil menuju RS Vania (*)
YUSUP MULIADI | AS
Discussion about this post