BOGOR – Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, memutuskan untuk mendisain ulang struktur Masjid Agung Bogor. Musababnya, Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) menemukan ada sembilan pilar bangunan masjid yang bermasalah. Tiang pilar tersebut harus diperkuat dengan cara menambah ketebalan.
Herman Rusli, saalah satu PPK Pembangunan mengatakan, ada sembilan tiang dan balokan yang harus diperkuat. Misalnya, tiang kolom yang sebelumnya diameternya 80 cm ditambah menjadi 100 cm. Balokan pun demikian, ada yang tak ketemu full dengan pilar.
“Sebab proyek itu sudah terbengkalai hampir setahun lebih,” ujar Herman Rusli, PPK Pembangunan Masjid Agung Bogor kepada wartawan di kantornya, Senin, 23 April 2018.
Menurutnya, Disperumkim tak mau ambil resiko dengan tetap menggunakan Detail Engeneering Design (DED) struktur bangunan yang lama. “Kami tak mau, ketika pembangunan atau setelah selesai proyek terjadi sesuatu. Kecuali bila dari awal, pembangunannya lancar – lancar saja,” ujar Herman.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya hanya tinggal melengkapi dokumen untuk dilelangkan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada Mei mendatang. “Tahapan audit struktur sudah, review design. Jadi tinggal mengubah Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan menghitung sampai manakah progres pekerjaan bila menggunakan pagu anggaran sebesar Rp10 miliar,” katanya.
Tetapi, lanjut dia, yang pasti Diperumkim menginginkan agar lantai bawah masjid dapat dipergunakan pada tahun ini. Pengguna anggaran akan mengupayakan supaya duit proyeknya cair setiap tahun.
“Bila sisa dana Rp32 miliar dari total anggaran Rp50 miliar dapat dicairkan dalam dua tahap. Insya Allah 2020 selesai. Kecuali, bila semua diberikan 2019, Insya Allah akhir tahun selesai,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia, agar tak terjadi masalah sosial, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan DKM Masjid Agung Bogor dan pedagang sekitar Pasar Kebon Kembang. “Ya, kami meminta masukan – masukan dari mereka, demi kelancaran pembangunan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bogor, Ahmad Aswandi meminta ULP lebih selektif dalam menentukan pemenang lelang Masjid Agung, agar kejadian serupa tak terulang kembali.
“Harus selektif, jangan sampai kejadian kayak kemarin terjadi lagi. Pembangunan masjid harus jadi perhatian utama, jangan dianggap masalah kecil. Karena urusannya dengan umat dan Tuhan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Adalbang Setda Kota Bogor, Rahmat Hidayat mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima berkas lelang dari Disperumkim.
“Belum ada, kami sih inginnya segera diselesaikan dalam waktu dekat, untuk mengantisipasi gagal lelang,” pukasnya.
M.A MURTADHO | AS
Discussion about this post