Bogor – Bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang kawasan Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Rabu (20/01) banyak disoroti sejumlah pihak dari berbagai kalangan.
Peristiwa yang memorak-porandakan sejumlah titik di perkampungan para pemetik teh itu, sempat disambangi para pejabat elit. Diantaranya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Wakil Gubernur Jawa Barat serta salah satu anggota DPR-RI tampil dalam peninjauan lokasi bencana tersebut dan memberikan catatan khusus.
Legislator Pusat dari Komisi V, Eddy Santana Putra, menyebut banjir yang melanda Puncak harus jadi perhatian serius. “Puncak ini kan hulunya sungai yang menuju Jakarta, kalau dibiarkan banjir tanpa dicari akar masalahnya, gimana Jakarta,” kata Eddy saat meninjau jembatan rubuh di Kampung Rawa Dulang, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (20/01).
Baca Juga : Bupati Bogor Jamin 674 Korban Banjir Bandang Puncak
Baca Juga : Ade Yasin Minta Tim Bekerja Cepat, Tangani Banjir Bandang
Eddy mengatakan, bencana banjir memang terjadi di mana-mana. Kendati demikian, lanjut dia, banjir di kawasan Puncak merupakan fenomena yang luar biasa dan harus dicari akar masalah dan penyebabnya. Sebab menurutnya, sungai yang alirannya menuju Jakarta mayoritas titik hulunya ada di Puncak. Sehingga jika tidak dikendalikan ekosistem hulu sungainya, maka penduduk Jakarta termasuk pejabat di dalam nya jangan menyalahkan jika ibu kota terus banjir. “Ini isu lingkungan yang serius, kita harus berani keluarkan kebijakan untuk menghentikan ini,” ungkap Eddy.
Membidangi insfrastruktur di parlemen, Eddy mengatakan banyak pengamatannya terhadap pembangunan di kawasan Puncak, terutama pendirian bangunan yang ilegal. Artinya, dirinya mengajak kepada pemangku kebijakan untuk berani mengeluarkan kebijakan dan menindak para oknum yang secara semena-mena mendirikan bangunan yang merusak lingkungan.
Dia memandang, permasalahan tidak hanya diselesaikan secara penanggulangnya, namun perlu juga membangun kesadaran agar bisa saling menjaga ekosistem yang ada. “Saya pernah mendapat laporan, kawasan Puncak Bogor ini hutan lindungnya sudah terbuka 1.200 hektar lebih. Nah ini kan persoalan, harus diselesaikan,” bebernya.
Pada saat dilokasi, dengan didampingi sang istri Politisi Partai Gerindra itu sempat berbincang dengan sejumlah warga terdampak banjir bandang, serta memberikan bantuan langsung kepada para korban. Eddy merumuskan, akan membawa hasil tinjauannya itu ke parlemen untuk dibahas bersama rekan legislatornya dan Pemerintah Eksekutif. “Alhamdulillah di hari ini kebetulan saya Ultah, sekalian berbagi dengan para korban. Aspirasi mereka saya tampung dan nanti akan saya bahas di Senayan,” tandas Eddy.
Tim PolBo – Yudha Prananda/Dho