TENJOLAYA – Tema pendidikan dan kesehatan selalu jadi yang terdepan dalam setiap momentum politik, termasuk di hajat pemilihan bupati dan wakil bupati Bogor tahun 2018. Musababnya, di Kabupaten Bogor kualitas dua sektor pembangunan manusia tersebut terbilang masih jauh tertinggal jika dibandingkan daerah tetangga.
Pembahasan masalah pendidikan, misalnya disampaikan Ade Yasin saat berbicara di hadapan ibu-ibu, yang menghadiri pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Majlis Talim Nurul Huda, Desa Cinangneng, Kecamatan Tenjolaya, Rabu 13 Desember 2017.
Menurut bakal calon bupati Bogor dari PPP ini, perlu ada pembenahan serta peningkatan mutu pendidikan di Tatar Tegar Bediman. Sebab, saat ini angka rata-rata wajib belajar di Kabupaten Bogor masih di bawah 9 tahun. Padahal seharusnya wajib belajar itu 9 sampai 12 tahun.
Ade Yasin yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor mengatakan, masih rendahnya angka wajib belajar menjadi pekerjaan rumah sangat serius bagi Pemkab Bogor.
“Saat ini angka penddikan masih 8,4 tahun. Seharusnya angka wajib belajar itu minimal 9 tahun dan maksimal 12 tahun,” kata Ade Yasin.
Ketua DPW PPP Jawa Barat itu juga menyikapi bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat merupakan kewajiban pemerintah, yang harus diprioritaskan. Karena pelayanan kesehatan merupakan hak dasar warga masyarakat.
“Hak prioritas masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi kurang mampu. Ke depan di setiap kecamatan harus ada puskesmas 24 jam” ujar adik kandung mantan Bupati Bogor dua periode, Rachmat Yasin itu.
Ketua RYC Tenjolaya, Abdul Rojak mengatakan, sudah diamanatkan oleh Ade Yasin untuk membantu masyarakat terkait , permasalahan pendidikan dan kesehatan di Tenjolaya.”Kami RYC diminta menampung dan membantu permasalahan di dua bidang tersebut,” imbuhnya.
ARIE SURBAKTI | TRIAS | AS