TINGGAL di daerah terpencil tak lantas membuat Herdiana patah semangat. Perempuan dengan latar belakang pendidik ini justru semakin termotivasi mencapai cita-citanya. Ia bermimpi merubah kondisi desanya, yang jauh tertinggal dibanding desa lain di Kabupaten Bogor.
Salah satu keinginannya adalah meningkatkan taraf pendidikan warga Desa Candali. Selama ini, karena mayoritas warganya buruh perkebunan, menyekolahkan anak sampai jenjang pendidikan tertinggi hanya sebatas angan-angan. Untuk itu, Herdiana pun maju menjadi calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Pemilihan VI.
“Mimpi saya adalah mengejar ketertinggalan Desa Candali. Selama ini tanah kelahiran saya jauh tertinggal. Letak desa yang berada di tengah perkebunan nusantara ikut mempengaruhi pola pikir masyarakat,” ungkap Herdiana saat bertandang ke kantor PWI Kota Bogor, baru-baru ini.
Sebelum terjun ke ranah politik, selepas menempuh pendidikan, putri dari pasangan Sukarno dan Acih itu mendirikan lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Bunda Dian. Kini, berkat Herdiana, Desa Candali memiliki sebuah Taman Kanak-Kanak. “Saya mulai dari pendidikan dini,” ucapnya.
Terkait keputusannya menjadi caleg, selain ingin memperjuangkan daerahnya di parlemen, perempuan berhijab ini mengaku termotivasi figur suaminya yang aktif dalam kegiatan sosial dan sangat perduli terhadap warga.
Caleg nomor urut 9 di Dapil 6 Kabupaten itu, mengatakan, selain termotivasi oleh suaminya, dirinya pun sadar akan kemajuan dan kesejahteraan sosial warga t harus diwujudkan. Wanita yang menjabat sekretaris di Organisasi PPLIPI ( perhimpunan perempuan lintas profesi indonesia ) itu, menegaskan, akan berjuang untuk masyarakat.
“Saya berjanji kepada Allah SWT, akan menjaga amanah dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat,” katanya.
Sadar akan background dirinya yang datang dari desa terpencil, cucu dari Hasan Bin Kaiman itu, bertekad kuat dalam menyuarakan aspirasi warga Kabupaten Bogor pada umumnya, khusus peningkatan sosial, ekonomi dan pendidikan.
“Menjadi Caleg dikarenakan saya merasa terpanggil untuk hadir buat warga yang saat ini masih tertinggal. Kita perjuangkan mereka agar mendapat kelayakan hidup,” tegasnya.
MA. MURTADHO | AS