BOGOR – Obrolan siapa figur kandidat wakil walikota untuk menjadi pendamping Bima Arya, semakin seru. Hampir semua partai dan bakal calon berharap dipilih sang calon petahana untuk bersanding di Balaikota Bogor masa bakti 2018-2023.
Pengamat dari Lembaga Pemerhati Kebijakan Publik (LPKP), Rahmat Syamsul Anwar mengatakan, wajar jika Bima Arya jadi kembang gula dalam panggung Pilkada Kota Bogor tahun 2018. Opini dan hasil survei berbagai lembaga, menunjukan bahwa Bima Arya yang paling populis dan elektabel.
“Panggungnya dikuasai Bima Arya selaku calon petahana. Politik itu matematika. Partai sudah menghitung, Bima tidak terbendung. Sehingga mereka berpikir, ikut menang ketimbang kalah,” kata Rahmat kepada Polbo di Bogor, Senin 16 Oktober 2017.
Menurut Rahmat, partai yang akan ikut koalisi pengusung Bima pasti akan mengajukan tawaran menjadi wakil walikota. “Itu pilihan utamanya. Jika bukan wakil, pasti ada konsesi politik lainnya.”
Saking kuatnya magnet Bima Arya di Pilkada 2018, lanjutnya, hampir semua bakal calon dari partai berlomba-lomba mendekati sang calon petahana. “Jadi besar kemungkinan Bima membangun koalisi gemuk.”
Rahmat mencontohkan, Pilkada 2013 di kabupaten. Petahana waktu itu, Rachmat Yasin, mengambil semua partai, kecuali PDIP dan PBB. “Bima di atas angin.”
Jika Bima berhasil menggalang koalisi super gemuk, Rahmat menyatakan, pilihan calon wakil bisa dari luar partai politik. “Bisa saja dari birokrat. Win-win solusi bagi partai pengusung.”
Berikut ini nama-nama yang dikabarkan masuk bursa calon wakil Bima Arya. Mereka adalah Ketua PPP Kota, Zaenul Mutaqien, Ketua PDIP, Dadang Danubrata, Ketua Gerindra, Sopian Ali Agam, Ketua Golkar, Tauhid J. Tagor, kader PKS, Najamudin, dan kader Demokrat Susetiyono.
Sedangkan figur dari kalangan birokrat ada muncul nama Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor, Daud Nedo Darenoh, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Apartur ( BKSPDA) Kota Bogor, Fetty Qondarsyah, Kepala Inspektorat Kota Bogor, Aim Halim Permana, dan mantan birokrat Pemkot Bogor, Syaiful Anwar.
ARIE SURBAKTI