HARI ketiga puasa Ramadhan ane izin sama anak dan bini buka di luar. Ane emang udah niat mau dateng ke rumah bekas Bupati Bogor, Rachmat Yasin atau biasa dipanggil RY. Politikus PPP ini udah dipastiin menghirup bebas mulai Rebo kemaren, 8 Mei 2019.
RY keluar dari Lapas Sukamiskin karena ngajuin cuti menjelang bebas (MCB). Sedangkan bebas murninya bulan Agustus 2019 nanti. Bekas bupati Bogor dua periode ini ngejalanin hidup di penjara selama 5 tahun 6 bulan. Gara-garanya, tersangkut kasus suap alih fungsi lahan hutan.
Lepas dari perkara hukum RY, yang ane yakin dan emang terbukti adalah sambutan luar bbiasa warga Bogor, tentunya di luar keluarga, orang partai sama kalangan birokrat. Kemaren sore, jalur jalan di seputar rumah pribadi RY di Dramaga, bener-bener krodit. Macet dari semua jalur. Musababnya, banyak mobil parkir yang rata-rata mau silaturahmi sekaligus tasyakuran bebasnya RY.
Ane yang dateng sendirian udah yakin bakal ketemu kenalan atau kolega lama ane di rumah RY ini. Nyatanya emang bener, kawan-kawan lama ane, ada orang partai, birokrat, aktivis, wartawan, dan laennya pada ketemu di RY. Malah, banyak pengusaha sama ulama juga yang hadir.
Keliatan rasa rindu orang-orang yang hadir sama sosok RY. Politikus PPP yang dikenal jago orasi ini, bener-bener dieluk-elukin sama orang-orang yang hadir. RY dan tamunya sama-sama rindu.
Alhasil RY pun diminta naek panggung kecil yang awalnya disiapin buat tausiyah jelang berbuka shaum. RY diminta ngasih sambutan. Sosok macan panggung ini gak nolak dikasih mik sama pembaca acara.
Sepatah dua patah kata yang awalnya diminta, jadi beribu-ribu kata ketika RY sudah manggung dan mik di tangan. Ya, RY yang udah lima tahun lebih kagak orasi, terlihat sama seperti ketika jadi bupati. Orang-orang pun menikmati dan menyimak, sesekali tertawan ketika RY berbicara dan berguyon.
Kebebasan RY di Rabu kemaren jadi panggung kerinduan sekaligus ajang reuni banyak warga Bogor dan orang partai. Seribuan lebih orang yang hadir di rumah RY. Kasus hukum yang menjerat RY bukan jadi penghalang buat tetap kagum sama RY.
Tapi yang paling penting dari momen RY bebas ini adalah silaturahmi kembali terjalin antar orang-orang yang punya benang merah dengan sosok RY. Pertemuan dengan kawan lama dan kenalan-kenalan lama jadi berkah bulan Ramadhan tahun ini. Bebasnya RY jadi penguat silaturahmi.
Satu hal yang ane jadikan pelajaran adalah nikmat silaturahmi dan enggak semua orang yang dipenjara dicap jelek sama orang lain. Moga aja lima tahun “pesantren” bikin RY semakin khusnul khotimah ngejalanin kehidupannya. Segitu aje dari ane. Salam Polbo….