Bogor – Pemerintah gagal menerapkan kembali sistem belajar secara tatap muka paska pamdemi Covid-19 dan opsi belajar tetap dilakukan secara daring.
Hal itu mengakibatkan sejumlah orang tua atau wali murid kembali mempertanyakan kualitas pendidikan bagi anak-anaknya, khususnya mereka yang berada di perkampungan yang jauh dari pusat kota atau zona sulit akses internet. “Ini jadi permasalahan yang harus segera kami hadirkan solusinya,” kata Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto di kantornya, Kamis (14/01/2021).
Rudy mengatakan salah satu opsi tercepat sebagai solusi dalam permasalahan belajar daring, ialah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor mempersiapkan dan menghadirkan mobil internet. Rudy menyebut mobil internet itu, bergerak ke wilayah-wilayah yang memang sangat sulit mengakses internet agar tidak ada lagi persoalan saat pemberlakuan pembelajaran secara daring. “Selain itu Disdik harus melakukan pemutakhiran dan evaluasi terhadap efisiensi pembelajaran secara daring di masa pandemi ini,” kata Rudy menjelaskan.
Legislator dari partai Gerindra ini menyebut, wilayah Kabupaten Bogor yang begitu luas dengan 40 kecamatan yang masing-masing memiliki pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi sebab sekolah belum berani atau ambil risiko menggelar belajar tatap muka.
Namun, lanjut dia, hal itu bukan bearti hak belajar atau pendidikan putra-putri Kabupaten Bogor menjadi terbengkalai dan tidak memiliki jawab akan persoalan di dalamnya.
“Artinya permasalahan ini tidak hanya milik orang tua atau wali murid, tapi kita sebagai perwakilan dari mereka harus membuat kebijakan prioritas di samping penanggulangan bencana covid dari penyebaran dan penularannya,” terangnya.
Rudy menambahkan, di tengah polemik pemerintah membuka atau tidaknya kembali sekolah, jangan sampai hak-hak rakyat turut tergerus. Sebab, menurutnya selama pandemi ini rakyat sudah terlalu banyak berkorban mulai dari ekonomi, sosial dan khususnya di bidang pendidikan hampir satu tahun ini mereka mendapatkan pendidikan alakadarnya.
“Bahkan di daerah terpencil sana, tidak ada kegiatan belajar sama sekali alias libur berkepanjangan. Sehingga mobil internet ini diharapkan jadi solusi tepat,” jelas Rudy.
Tim Polbo / YP – Ahmad Fauzi