Surabaya – Kapolrestabes Surabaya, Kombes Jhonny Eddizon Isir dalam keterangannya kepada media Kamis 3 September 2020 mengatakan, anggotanya berhasil mengungkap jaringan pengedar narkoba di wilayahnya berdasarkan 6 laporan kepolisian sejak 25 Juli hingga 1 September 2020.
Dari jaringan ini, pihaknya berhasil mengamankan 17 kg sabu senilai Rp 17 miliar. “Dari 17 kilogram sabu tersebut, setidak-tidaknya dapat menyelamatkan sekitar 68.200 orang agar tidak terpapar dengan sabu-sabu,” kata Kapolrestabes Surabaya itu.
Kombes Jhonny Eddizon Isir
Inisial para pelaku masing-masing adalah yakni, ZD (47) warga Sidoarjo, LA (27) warga Surabaya, NV (24) warga Sidoarjo, RC (26) warga Surabaya, BS (36) warga Surabaya, MF (32) warga Surabaya, VV (20) warga Surabaya dan DP (46) warga Malang.
“Total tersangka ada delapan. Tapi terhadap dua tersangka dilakukan tindakan tegas terukur, yakni dengan menembak mereka karena melawan, sehingga mengakibatkan dua tersangka itu meninggal dunia,” kata Isir.
Dijelaskan juga oleh Isir, dari penangkapan tersangka DP (46) pada 1 September 2020 lalu, di salah satu apartemen di Surabaya, anggota polisi berhasil mengamankan 9 kilogram sabu. Tersangka ditembak mati karena melawan petugas saat hendak ditangkap.
Ditegaskan, pihaknya berkomitmen untuk melakukan pemberantasan narkotika di Kota Surabaya. “Kunci dari pemberantasan narkotika atau never ending war against drags. Kita juga berkomitmen, akan memproses apabila otak jaringan narkoba ini, ada yang di dalam lapas,” lanjut Isir.
Selain mengamankan 17 kilogram sabu, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti lainnya berupa dua motor, enam mobil, senjata laras panjang, senjata api, enam senjata tajam dan juga satu buah apartemen yang digunakan sebagai sarana penyimpanan narkoba.
Atas kejahatan tersebut, para tersangka terancam dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 114 ayat (2) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Bahkan kasus tersebut akan terus dikembangkan bila diketahui masih ada jaringan lainnya termasuk para Bandar baik di dalam negeri maupun diluar.
Tim PolBo l Jacky Wijaya